Islam memang sempurna, dalam hal apapun. Islam is Beautiful! termasuk dalam hal mengatur yang satu ini, yaitu PERTEMANAN.
Ada adab tertentu di dalamnya, tata krama dalam menjaga sebuah ukhuwah.
aku pernah menemui suatu kondisi yang membuatku terkejut dan tak percaya. Suatu hari di sebuah masjid di tempat kuliahku, diadakan sebuah acara Tarqiyah Ramadhan. Kami semua yang berada dalam masjid berstatus sebagai mahasiswa baru. Tentu saja, jumlahnya tidak sedikit. aku sendiri tidak menemukan teman sekelasku di masjid sebesar itu. Saat aku hendak duduk, tak seorang pun mau mengalah untuk bergeser, aku anggap hal ini adalah kewajaran sesaat karena mungkin mereka sudah nyaman di situ. selanjutnya, saat aku sudah duduk, ada seorang akhwat yang mengalami kondisi yang sama denganku sebelumnya. Aku bergeser sedikit agar ia dapat duduk, dan tahukah kalian bagaimana rasanya saat aku melakukan itu? senang, ingin menangis, dan juga berharap. Kami sempat 'ngobrol enak' dan bertukar nomor handphone. dan di sinilah harapanku, aku ingin berteman dan menjalin ukhuwah dengannya. semoga...
Setelah beberapa jam kemudian, aku bisa bernafas lega karena pesertanya dibagi ke beberapa kelompok. dan kebetulan berdasarkan kelas masing-masing. kemudian, tentor kami memberikan absensi pada ketua kelompok, dan dia tepat berada di sampingku. Jurusanku memang paling banyak menerima maba, satu kelas terdiri dari 45 orang (perempuan only). dengan kondisi yang sebanyak ini, otomatis tanda tangan pun harus bergantian. Aku ingin mencantumkan tanda tanganku setelah dia (sang ketua kelas) karena aku tepat di sebelahnya, tapi ternyata dia memberikan kertas itu kepada teman sebelah kirinya. oops! bahkan aku telah mengatakannya, 'mbak, sebentar lagi aku ttd bentar yaa.'
jawabannya membuatku sedikit risih, 'Aku dululah, kan ke kiri'
lagi-lagi aku mengalah, karena peristiwa ini, aku adalah orang yang paling terakhir absen.
ISLAM mengajarkan untuk tidak egois, mendahulukan orang lain dalam hal ibadah. setidaknya katakan baik-baik agar ia tidak tersinggung. Dalm islam, bab ini dimasukkan dalam bab ITSAR, yaitu sikap mendahulukan kepentingan orang lain.
“Dan orang-orang yang telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (muhajirin), dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran darinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Al-Hasyr: 9)
Allah SWT. sudah menyebutkannya dalam Al-Quran mengenai ini, tetapi masih banyak orang egois yang menginginkan semuanya sudah dipenuhi. bagaimana dengan yang lain? setidaknya beri kesempatan mereka bicara apa yang diinginkannya. hanya saja, di era ini semuanya sudah semu lagi. kawan baru akan mengalami perlakuan yang berbeda dengan kawan lama. benar kan??
aku sempat berpikir aneh, jika semua orang memiliki sifat tidak egoistis, lalu siapa yang akan mendahului? ternyata, di samping itu Allah maha adil (Al-'Adl), manusia memang diciptakan berbeda-beda, tapi, alangkah baiknya kita sebagai muslim/ muslimah selalu mengintrospeksi diri kita untuk menjadi lebih baik.
2 komentar:
kasihan.. (T~T)
yg sabar ae dek,ambil hikmahnya ^^
sdh slalu sabar... tp keadaan memang berbeda sikonny... huhu
Posting Komentar