Rabu, 15 Februari 2012

Lupa vs Ceroboh

Menghebohkan seluruh kawanan dalam rumah hari ini!
Membangunkan semua kesadaran yang belum ada hari ini!
Membuat orang terganggu untuk melek hari ini!

Mungkin, seperti itulah keadaan dimana kita sedang gelabakan kehilangan sesuatu karena kecerobohan kita sendiri. Kata Lupa akan menjadi sering diucapkan saat orang bertanya "kamu letakkan barang itu?"
Yap, sudah bukan hal yang biasa lagi seseorang menyatakan alasan itu. Perlukah kita menyalahkan seseorang yang lupa?
LUPA merupakan sesuatu yang alamiah terjadi pada manusia, karena memori yang sudah tersimpan dalam long therm memory (memori jangka panjang) tidak bisa dibawa ke alam sadar kita untuk diinformasikan kepada orang lain.

Taukah juga? Bahwa manusia diberi sebuah sifat yang agak merugikan, yaitu Ceroboh. kecerobohan bisa membuat uang melayang, bisa membuat nyawa terancam )seperti saat sedang berkendara), atau bisa membuat orang saaangggaaaaaattt menyesal. Sifat ceroboh memang terkadang mematikan, hampir seluruh dampaknya adalah negatif. berbeda dengan orang yang sangat berhati-hati. semua keadaan akan rapi, diletakkan pada tempatnya, atau bekerja dengan sistem.
pertanyaanya, apakah perlu kita merubah kebiasaan LUPA dan CEROBOH yang sangat mematikan itu?
Mungkin iya, karena semua akan dikembalikan pada diri kita masing-masing kan?
orang lupa sangat besar kemungkinan sulit menemukan dan mengingat apa yang ia letakkan, apa yang ia serap, atau apa yang indera dia lakukan (lihat, dengar). tentu saja ini akan mempengaruhi sosialisasi diri dengan orang lain, mempersulit dirinya di suatu keadaan, dll.
Ceroboh pun demikian, sepele tapi mematikan. Orang yang ceroboh cenderung mempersulit dia di suatu keadaan. Mungkin orang lain sudah sampai di huruf H dengan benar, dia masih di huruf E dengan cara yang salah pula. Orang ceroboh juga biasanya akan membuang waktunya untuk hal-hal yang sepele. contoh : saat dia ceroboh, ada barangnya yang hilang. secara otomatis dia akan mengambil waktunya untuk mencari barang itu, yang mungkin waktu itu bisa ia gunakan untuk kepentingan yang lainnya

Anak Berperilaku Buruk

MENGAPA ANAK BERPERILAKU BURUK?
Perilaku agresif terkadang lazim ditemui pada anak-anak usia dibawah lima tahun (balita). Namun jika perilaku tersebut masih bertahan sampai ia bersekolah TK atau SD, hhhm bisa jadi ada yang salah dengan pola asuh ibunya.
Para peneliti dari Universitas of Minnesota, Amerika Serikat, menyebutkan pada umumnya pembawaan bayi adalah tenang. Tetapi pada satu masa di awal usia balita, anak bisa punya kebiasaan suka memukul. Sifat agresif itu mencapai puncaknya saat balita berusia 2,5 tahun, kemudian mereda.
Menurut teori, balita berusia 4 tahun lebih bisa dikendalikan dibanding balita usia 2 tahun, dan anak berusia 6 tahun berperilaku lebih baik dibanding rata-rata anak usia 4 tahun.
Namun pada kenyataannya ada anak-anak yang berperilaku sulit diatur. Menurut Michael Lorber, peneliti yang melakukan riset ini, ada sebagian anak yang tetap berperilaku agresif sampai ia berusia 6 tahun.
"Anak yang masih bersikap agresif di usia TK atau kelas I sekolah dasar berpotensi besar membawa sikap itu sampai besar," kata Lorber.
Padahal, literatur menyatakan anak yang agresif, seperti suka memukul atau melempar benda saat tantrum, cenderung bermasalah di sekolah, beresiko tinggi depresi, bahkan suka melakukan kekerasan pada pasangannya kelak.
Dalam penelitian yang dilakukan Lorber terhadap 267 ibu dan anak, diketahui bayi usia 3 bulan pun sudah bisa meniru. Jika sejak bayi si ibu bersikap kurang sabar atau suka mengomel, besar kemungkinan bayinya akan tumbuh menjadi anak berperilaku buruk.
Sikap agresif anak juga bisa timbul dari pengaruh sekelilingnya, seperti tayangan televisi atau video games. Namun, Lorber menjelaskan bahwa pola asuh bukan faktor tunggal dalam pembentukan perilaku anak karena ada juga pengaruh faktor genetik.
Walau begitu, ia menyarankan agar orangtua memberi contoh perilaku yang baik pada anaknya. "Mulailah sedini mungkin. Menjadi orangtua yang sensitif dan merespon kebutuhan sosial dan emosional anak sangatlah penting," katanya

Senin, 02 Januari 2012

SERAGAM KHUSUS ANTI-AIDS PARA SUPIR

Pembahasan yang sangat menarik mengenai HIV/ AIDS, permasalahan kesehatan yang termasuk masalah serius yang sampai saat ini belum ditemukan bagaimana cara menyembuhkannya. HIV/ AIDS? Pasti semua kalangan mengenalnya, penyakit ini sudah sangat cepat menyebar di seluruh kalangan orang, khususnya di Indonesia. Dari data yang diperoleh baru-baru ini, sekitar 72,04% penyakit ini menular melalui heterosex. Wow! Angka yang menakutkan sekali. Sebelum menginjak bagaimana upaya yang sebaiknya kita lakukan sebagai manusia yang berperikemanusiaan menghadapi realita yang demikian, penting juga untuk kita melihat pengertian HIV/ AIDS itu.
HIV (Human Immunodeficiency Virus), sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima hingga sepuluh tahun atau lebih. Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih penyakit dapat timbul. AIDS bisa menular melalui penggunaan jarum suntik, ibu penderita AIDS kepada anak di dalam kandungannya, dan penyebab lainnya. Nah, yang berbahaya adalah mengenai penyebab lain yang belum diketahui tersebut. Mengapa saya menyebutnya demikian? Alasannya terletak pada fakta yang ada. Sekitar 2,02% penderita AIDS belum diketahui penyebabnya.
Saat ini saya tidak akan membahas permasalahan penyebab AIDS tertular, melainkan gerakan-gerakan apa yang sekiranya bisa sedikit mengurangi angka penderita AIDS ini. Hal yang menarik adalah maraknya pemerkosaan di dalam angkutan umum di kota-kota besar, seperti Jakarta atau Bandung. Apakah permasalahan ini terlalu sepele? Tidak sama sekali, justru ini yang manarik perhatian saya sebagai sosok mahasiswi sekaligus masyarakat. Seenaknya sendiri melakukan pemerkosaan kepada masyarakat yang bisa dibilang tidak tahu menahu soal perencanaan kotor yang dilakukan oleh orang yang tidak beradab tersebut. Orang yang memerkosa adalah orang yang tidak beradab, mereka mementingkan kepentingan pribadi atau ingin memuaskan keinginan batin saja. Mirisnya adalah mereka melakukannya dengan cara bekerja sama dengan orang lain seperti dengan supir angkutan.
Kawan, angkutan umum masih dianggap sebagai kendaraan yang penting untuk beberapa orang. Tetapi bila keadaannya demikian, apakah tidak ada ketakutan terpendam dalam masing-masing pribadi pengguna angkutan umum? Jawabannya pastilah ada, di samping AIDS dapat menular lewat hubungan seks. Kita tidak pernah tahu bukan? Apa yang mereka lakukan saat pemerkosaan itu dilakukan, yang penting mereka melakukan perbuatan yang sangat buruk. Bisa saja HIV dapat menjalar di tubuh mereka setelah dilakukannya pemerkosaan tersebut.
So, apa yang sekiranya bisa dilakukan? Bagaimana jika pemerintah melakukan sesuatu yang berbeda? Terutama untuk yang menangani permasalahan dalam kasus pemerkosaan di angkutan ini. Mencoba untuk terjun langsung ke lapangan khususnya para supir angkutan adalah solusi yang tidak buruk. Gerakan ini memang terlihat biasa saja, tetapi efeknya akan sedikit mempengaruhi situasi. Gerakan yang dimaksud adalah pembekalan materi mengenai AIDS kepada para supir angkutan beserta jajarannya. That’s it? Sepertinya belum cukup. Bagaimana jika mereka diberikan kesempatan untuk berpartisipasi di dalam gerakan sosial anti-AIDS?
Toh saat ini mereka yang duduk dalam kursi tertinggi yang mempunyai peran penting di berbagai gerakan sosial seperti LSM-LSM adalah orang yang intelek. Mengapa pemerintah tidak mencoba memberikan para supir kesempatan juga untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial seperti ini? Setelah adanya pemberian materi, mungkin pemerintah bisa memberikan seragam khusus anti-AIDS yang harus mereka gunakan beberapa hari sekali dalam seminggu. Ada lambang pita merah di atas saku baju, yang menandakan mereka adalah agen penting dalam gerakan sosial ini. Warna yang dipilih untuk baju juga diusahakan yang cepat dikenal seperti merah atau hijau tua. Sehingga, mereka memiliki peran ganda, sebagai supir juga sebagai agen penting penyampai pesan positif. Sepertinya mereka tidak keberatan dengan ide seperti ini, asalkan pemerintah juga tanggap dalam menanganinya. Karena mereka seolah-olah diberi pengakuan yang layak oleh pemerintah selain sebagai supir angkutan.
Kemudian saat mereka mulai bekerja, mereka akan memberikan buletin atau poster yang berisi point-point penting mengenai AIDS. Secara tidak langsung, gerakan sosial seperti ini mempengaruhi orang lain untuk berhati-hati juga dalam bertindak, supir angkutan saja bisa melakukan sebuah perubahan apalagi orang-orang yang lebih paham? Selain itu, masyarakat tidak perlu resah lagi saat akan menggunakan kendaraan umum. Mencoba berpikir ke depan dengan gerakan yang kecil tetapi konsisten akan lebih mudah dipahami orang lain daripada kita hanya diam mendengarkan teori yang sama sekali tidak dipraktekan dalam kehidupan kita. So, apa lagi yang harus ditunggu?, Positive people do positive thing.