Minggu, 18 Desember 2011

Perbedaan Kemauan dan Keinginan

Setiap orang punya impian yang memberikannya rasa bahagia. Untuk dapat mewujudkan mimpi, tentu perlu upaya keras yang juga didorong oleh kemauan. Apa impian Anda dalam karier dan pekerjaan? Sebelum mengurai satu persatu impian Anda, kenali lebih dahulu kemauan, yang ternyata berbeda dengan keinginan.

Motivator, Certified Professional Coach, Hypnotherapist, juga Licensed NLP Master Practitioner, Ainy Fauziyah menjelaskan dalam bukunya Dahyatnya Kemauan.
Mengutip Ainy, "Kemauan adalah janji kepada diri sendiri, yang memberikan kekuatan sangat besar. Sebuah kekuatan yang dimiliki setiap manusia, membantunya menjadi seorang pemenang yang mengalahkan ego dan mendorong impiannya menjadi kenyataan."

Kemauan, Ainy menjelaskan, punya makna mendalam dari arti sederhananya, yakni "apa yang dimaui". Anda bisa menafsirkan arti harfiah ini dengan banyak makna. Bagi Ainy, kemauan atau mau lebih bermakna sebagai "kesungguhan". "Kesungguhan hati dalam mewujudkan impian melalui tindakan nyata secara konsisten," jelasnya.

5 Cara Membangun Kedekatan dengan Anak

KOMPAS.com - Setiap orangtua perlu menyadari seberapa dekat dirinya dengan anak-anaknya. Artinya, orangtua perlu berupaya untuk merespons kebutuhan emosional anak, sehingga anak pada akhirnya merasa dimengerti dan dihargai. Setiap anak memiliki kebutuhan akan afeksi dan perhatian yang berbeda, tergantung kepribadian dan temperamennya. Karenanya, cara setiap orangtua dalam mendekatkan diri kepada anak bisa berbeda, antara keluarga satu dengan keluarga lainnya.

Inilah tantangan yang dihadapi orangtua modern. Pasalnya, banyak orangtua bekerja yang disibukkan dan dibuat stres dengan tuntutan pekerjaan dan karier. Belum lagi kekhawatiran orangtua mengenai kondisi keuangan yang memberikan tekanan tersendiri bagi keluarga. Bagaimanapun kondisinya, adalah tugas orangtua untuk tetap membangun kedekatan dengan anak-anaknya. menciptakan hubungan emosi positif yang bermanfaat dan berdampak besar bagi anak.

Berikut lima prinsip sederhana yang perlu diaplikasikan orangtua agar memiliki hubungan akrab dengan anak:

1. Menerima temperamen anak.
Setiap anak tumbuh dengan temperamen yang unik, hasil dari pengasuhan dan didikan sejak belia bahkan sejak lahir. Temperamen anak umumnya terbagi empat kategori, easygoing, suka tantangan, tenang, campuran dari beberapa temperamen.

Tugas penting orangtua adalah menyesuaikan diri dengan kepribadian anak. Tantangan semakin besar ketika orangtua memiliki temperamen yang bertolak belakang dengan anak. Sebagai orang dewasa, menerima temperamen anak akan membantu anak dan menimbulkan rasa aman dan percaya. Dampaknya, anak merasa nyaman dengan dirinya, identitasnya.

2. Investasi waktu.

Banyak orangtua yang mengkotak-kotakkan antara kuantitas dan kualitas waktu. Anggapan seperti, "Saya memang tak banyak meluangkan waktu namun ketika ada waktu saya selalu bersenang-senang dengan anak," menjadi andalannya. Untuk mempunyai kualitas waktu dengan anak, orangtua perlu meluangkan sebanyak mungkin waktu bersama anak-anaknya. Kebersamaan yang lebih sering dengan anak, menjadi momen untuk membangun kepercayaan, saling memelajari bahasa cinta masing-masing antara orangtua-anak, selain juga memahami sepenuhnya karakter anak.

Momen berkualitas bersama anak tercipta dari aktivitas sederhana namun sering. Mulai saja dengan selalu berbicara dengan anak mengenai aktivitasnya seharian. Lakukan percakapan sesering mungkin. Membacakan cerita atau buku, kepada anak-anak juga bisa menjadi pilihan.

"Anak-anak membutuhkan keduanya, kuantitas dan kualitas waktu," kata Janie Lacy, konsultan kesehatan mental bersertifikat dari Orlando.

Minggu, 04 Desember 2011

Teruntuk orang yang ingin aku hargai

Sebuah pesan masuk dalam layar handphone.
Dia memberitahu ada sebuah moment penting yang harus aku hadiri.
Dan itu.. RAHASIA!
Bimbang? iyyaa kawan..
Moment seperti apa yang aku tidak tau moment seperti apa itu..

weekend yang nyaman.
Ingin pulang ke rumah menemui adikku tersayang.
tapi? Ada moment ittuu kawandd..
Bimbang? iyyaaa ....

my Parents calling.
"Pulang sayang, adikmu menunggu"
"Tapi bunda? ada moment itu? ada seseorang yang menginginkan aku datang"
"ayolah nak, hanya melihat keadaan adikmu"
telpon terputus, dan aku tekadkan pulang.

moment itu? Lewat begitu saja.. menetap di handphone sebagai sebuah memo

HARI H.
Dia mengirim pesan ke handphone. Belum datang ke moment itu?
Tidak aku jawab. lagi-lagi aku bimbang.
Dia mengirimi aku pesan lagi. Kirim aja uangnya sekarang lewat Bank! a.n. XXX


GILAAA!! CRAZYY!!!

aku sudah mengirim pesan, aku tak bisa datang ke moment itu,
aku ada janji lain. aku ada kesibukan lain yang itu berhubungan dengan keluargaku.
dimana letak kepedulianmu?
dimana letak keegoisanmu?
apakah engkau seperti ini kepada semua orang yang engkau beritau moment rahasia ituu??


aku orang yang humanis...
aku akan memilih sesuatu yang baik tanpa pandang sebelah mata.
aku akan belajar MENGHARGAI kesibukan orang lain!!!!!!!!!


note: adikku sakit, dia telah melalui operasinya.. and I'm so HAPPY with this.
adikku perlu bantuan, dan jumlah mereka ada empat orang.
bunda menempuh kuliah waktu moment itu, dan dia memberiku amanah untuk pulang menjaga adik2ku tercintaa..