Jumat, 26 Agustus 2011

I believe

great song I have ever heard..



I Believe Lyrics
featuring Maher Zain
IRFAN MAKKI
When you’re searching for the light
And you see no hope in sight
Be sure and have no doubt
He’s always close to you
He’s the one who knows you best
He knows what’s in your heart
You’ll find your peace at last
If you just have faith in Him
You’re always in our hearts and minds
Your name is mentioned every day
I’ll follow you no matter what
My biggest wish is to see you one day

Chorus:
I believe
I believe
Do you believe, oh do you believe?
MAHER ZAIN
Coz I believe
In a man who used to be
So full of love and harmony
He fought for peace and liberty
And never would he hurt anything
He was a mercy for mankind
A teacher till the end of time
No creature could be compared to him
So full of light and blessings
You’re always in our hearts and minds
Your name is mentioned every day
I’ll follow you no matter what
If God wills we’ll meet one day
Chorus
If you lose your way
Believe in a better day
Trials will come
But surely they will fade away
If you just believe
What is plain to see
Just open your heart
And let His love flow through
I believe I believe, I believe I believe
And now I feel my heart is at peace
Chorus
I believe I believe, I believe I believe


Jumat, 19 Agustus 2011

Dahulukan ia..

Islam memang sempurna, dalam hal apapun. Islam is Beautiful! termasuk dalam hal mengatur yang satu ini, yaitu PERTEMANAN.
Ada adab tertentu di dalamnya, tata krama dalam menjaga sebuah ukhuwah.

aku pernah menemui suatu kondisi yang membuatku terkejut dan tak percaya. Suatu hari di sebuah masjid di tempat kuliahku, diadakan sebuah acara Tarqiyah Ramadhan. Kami semua yang berada dalam masjid berstatus sebagai mahasiswa baru. Tentu saja, jumlahnya tidak sedikit. aku sendiri tidak menemukan teman sekelasku di masjid sebesar itu. Saat aku hendak duduk, tak seorang pun mau mengalah untuk bergeser, aku anggap hal ini adalah kewajaran sesaat karena mungkin mereka sudah nyaman di situ. selanjutnya, saat aku sudah duduk, ada seorang akhwat yang mengalami kondisi yang sama denganku sebelumnya. Aku bergeser sedikit agar ia dapat duduk, dan tahukah kalian bagaimana rasanya saat aku melakukan itu? senang, ingin menangis, dan juga berharap. Kami sempat 'ngobrol enak' dan bertukar nomor handphone. dan di sinilah harapanku, aku ingin berteman dan menjalin ukhuwah dengannya. semoga...
Setelah beberapa jam kemudian, aku bisa bernafas lega karena pesertanya dibagi ke beberapa kelompok. dan kebetulan berdasarkan kelas masing-masing. kemudian, tentor kami memberikan absensi pada ketua kelompok, dan dia tepat berada di sampingku. Jurusanku memang paling banyak menerima maba, satu kelas terdiri dari 45 orang (perempuan only). dengan kondisi yang sebanyak ini, otomatis tanda tangan pun harus bergantian. Aku ingin mencantumkan tanda tanganku setelah dia (sang ketua kelas) karena aku tepat di sebelahnya, tapi ternyata dia memberikan kertas itu kepada teman sebelah kirinya. oops! bahkan aku telah mengatakannya, 'mbak, sebentar lagi aku ttd bentar yaa.'
jawabannya membuatku sedikit risih, 'Aku dululah, kan ke kiri'
lagi-lagi aku mengalah, karena peristiwa ini, aku adalah orang yang paling terakhir absen.

ISLAM mengajarkan untuk tidak egois, mendahulukan orang lain dalam hal ibadah. setidaknya katakan baik-baik agar ia tidak tersinggung. Dalm islam, bab ini dimasukkan dalam bab ITSAR, yaitu sikap mendahulukan kepentingan orang lain. 
“Dan orang-orang yang telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (muhajirin), dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran darinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Al-Hasyr: 9)
Allah SWT. sudah menyebutkannya dalam Al-Quran mengenai ini, tetapi masih banyak orang egois yang menginginkan semuanya sudah dipenuhi. bagaimana dengan yang lain? setidaknya beri kesempatan mereka bicara apa yang diinginkannya. hanya saja, di era ini semuanya sudah semu lagi. kawan baru akan mengalami perlakuan yang berbeda dengan kawan lama. benar kan??
aku sempat berpikir aneh, jika semua orang memiliki sifat tidak egoistis, lalu siapa yang akan mendahului? ternyata, di samping itu Allah maha adil (Al-'Adl), manusia memang diciptakan berbeda-beda, tapi, alangkah baiknya kita sebagai muslim/ muslimah selalu mengintrospeksi diri kita untuk menjadi lebih baik.

 
















Selasa, 09 Agustus 2011

mengelola marah

barangsiapa yang mampu menahan marahnya padahal dia mampu menyalurkannya, maka Allah menyeru pada hari kiamat dari atas khalayak makhluk sampai disuruh memilih bidadari mana yang mereka mau (HR. Ahmad sanad hasan)
lalu, gimana cara kita mengelola marah yang islami?

first, berwudhu!
siraman di wajah akan mengendurkan otot yang tegang, juga menurunkan aliran darah ke otak dan mendinginkan suhu wajah.
second, dzikir!
mengalihkan perhatian kita agar tidak marah lagi.. sekedar mengucap "Ya Allah.." itu udah cukup kok!
yang ketiga, ubah posisi!
dari duduk ke berdiri, atau berbaring..
yang keempat, DIAM!
dalam hadits disebutkan, "Apabila di antara kalian marah maka diamlah" beliau ucapkan tiga kali (HR. Ahmad)

mengelola marah memang sulit, apalagi saat semua emosi terkumpul karena banyak masalah, intinya marah jangan dipelihara. Tetapi celakanya, ada yang menjadikan marah sebagai karakter pribadi yang permanen. Atau keranjingan berbuat marah. Kalau ada yang  seperti itu maka orang itu pantas diberi gelar MBA (Management by Anger).

hidup itu perubahan

perlu berimajinasi sebelum melangkah besok
perlu juga berdoa..
pernah baca buku Tere-liye yang judulnya "daun yang jatuh tak pernah membenci angin" ?
aq lebih suka perumpamaan itu..

hidup memang perubahan, perlu ada yang jatuh, dan menggantikannya. itu akan jauh lebih indah