Minggu, 18 Desember 2011

Perbedaan Kemauan dan Keinginan

Setiap orang punya impian yang memberikannya rasa bahagia. Untuk dapat mewujudkan mimpi, tentu perlu upaya keras yang juga didorong oleh kemauan. Apa impian Anda dalam karier dan pekerjaan? Sebelum mengurai satu persatu impian Anda, kenali lebih dahulu kemauan, yang ternyata berbeda dengan keinginan.

Motivator, Certified Professional Coach, Hypnotherapist, juga Licensed NLP Master Practitioner, Ainy Fauziyah menjelaskan dalam bukunya Dahyatnya Kemauan.
Mengutip Ainy, "Kemauan adalah janji kepada diri sendiri, yang memberikan kekuatan sangat besar. Sebuah kekuatan yang dimiliki setiap manusia, membantunya menjadi seorang pemenang yang mengalahkan ego dan mendorong impiannya menjadi kenyataan."

Kemauan, Ainy menjelaskan, punya makna mendalam dari arti sederhananya, yakni "apa yang dimaui". Anda bisa menafsirkan arti harfiah ini dengan banyak makna. Bagi Ainy, kemauan atau mau lebih bermakna sebagai "kesungguhan". "Kesungguhan hati dalam mewujudkan impian melalui tindakan nyata secara konsisten," jelasnya.

5 Cara Membangun Kedekatan dengan Anak

KOMPAS.com - Setiap orangtua perlu menyadari seberapa dekat dirinya dengan anak-anaknya. Artinya, orangtua perlu berupaya untuk merespons kebutuhan emosional anak, sehingga anak pada akhirnya merasa dimengerti dan dihargai. Setiap anak memiliki kebutuhan akan afeksi dan perhatian yang berbeda, tergantung kepribadian dan temperamennya. Karenanya, cara setiap orangtua dalam mendekatkan diri kepada anak bisa berbeda, antara keluarga satu dengan keluarga lainnya.

Inilah tantangan yang dihadapi orangtua modern. Pasalnya, banyak orangtua bekerja yang disibukkan dan dibuat stres dengan tuntutan pekerjaan dan karier. Belum lagi kekhawatiran orangtua mengenai kondisi keuangan yang memberikan tekanan tersendiri bagi keluarga. Bagaimanapun kondisinya, adalah tugas orangtua untuk tetap membangun kedekatan dengan anak-anaknya. menciptakan hubungan emosi positif yang bermanfaat dan berdampak besar bagi anak.

Berikut lima prinsip sederhana yang perlu diaplikasikan orangtua agar memiliki hubungan akrab dengan anak:

1. Menerima temperamen anak.
Setiap anak tumbuh dengan temperamen yang unik, hasil dari pengasuhan dan didikan sejak belia bahkan sejak lahir. Temperamen anak umumnya terbagi empat kategori, easygoing, suka tantangan, tenang, campuran dari beberapa temperamen.

Tugas penting orangtua adalah menyesuaikan diri dengan kepribadian anak. Tantangan semakin besar ketika orangtua memiliki temperamen yang bertolak belakang dengan anak. Sebagai orang dewasa, menerima temperamen anak akan membantu anak dan menimbulkan rasa aman dan percaya. Dampaknya, anak merasa nyaman dengan dirinya, identitasnya.

2. Investasi waktu.

Banyak orangtua yang mengkotak-kotakkan antara kuantitas dan kualitas waktu. Anggapan seperti, "Saya memang tak banyak meluangkan waktu namun ketika ada waktu saya selalu bersenang-senang dengan anak," menjadi andalannya. Untuk mempunyai kualitas waktu dengan anak, orangtua perlu meluangkan sebanyak mungkin waktu bersama anak-anaknya. Kebersamaan yang lebih sering dengan anak, menjadi momen untuk membangun kepercayaan, saling memelajari bahasa cinta masing-masing antara orangtua-anak, selain juga memahami sepenuhnya karakter anak.

Momen berkualitas bersama anak tercipta dari aktivitas sederhana namun sering. Mulai saja dengan selalu berbicara dengan anak mengenai aktivitasnya seharian. Lakukan percakapan sesering mungkin. Membacakan cerita atau buku, kepada anak-anak juga bisa menjadi pilihan.

"Anak-anak membutuhkan keduanya, kuantitas dan kualitas waktu," kata Janie Lacy, konsultan kesehatan mental bersertifikat dari Orlando.

Minggu, 04 Desember 2011

Teruntuk orang yang ingin aku hargai

Sebuah pesan masuk dalam layar handphone.
Dia memberitahu ada sebuah moment penting yang harus aku hadiri.
Dan itu.. RAHASIA!
Bimbang? iyyaa kawan..
Moment seperti apa yang aku tidak tau moment seperti apa itu..

weekend yang nyaman.
Ingin pulang ke rumah menemui adikku tersayang.
tapi? Ada moment ittuu kawandd..
Bimbang? iyyaaa ....

my Parents calling.
"Pulang sayang, adikmu menunggu"
"Tapi bunda? ada moment itu? ada seseorang yang menginginkan aku datang"
"ayolah nak, hanya melihat keadaan adikmu"
telpon terputus, dan aku tekadkan pulang.

moment itu? Lewat begitu saja.. menetap di handphone sebagai sebuah memo

HARI H.
Dia mengirim pesan ke handphone. Belum datang ke moment itu?
Tidak aku jawab. lagi-lagi aku bimbang.
Dia mengirimi aku pesan lagi. Kirim aja uangnya sekarang lewat Bank! a.n. XXX


GILAAA!! CRAZYY!!!

aku sudah mengirim pesan, aku tak bisa datang ke moment itu,
aku ada janji lain. aku ada kesibukan lain yang itu berhubungan dengan keluargaku.
dimana letak kepedulianmu?
dimana letak keegoisanmu?
apakah engkau seperti ini kepada semua orang yang engkau beritau moment rahasia ituu??


aku orang yang humanis...
aku akan memilih sesuatu yang baik tanpa pandang sebelah mata.
aku akan belajar MENGHARGAI kesibukan orang lain!!!!!!!!!


note: adikku sakit, dia telah melalui operasinya.. and I'm so HAPPY with this.
adikku perlu bantuan, dan jumlah mereka ada empat orang.
bunda menempuh kuliah waktu moment itu, dan dia memberiku amanah untuk pulang menjaga adik2ku tercintaa..

Senin, 26 September 2011

FILSAFAT ILMU PSIKOLOGI


Filsafat Ilmu Psikologi
A.     Pengertian Filsafat Ilmu psikologi
Filsafat ilmu Psikologi merupakan cabang dari filsafat pengetahuan.
1.       Dasar metafisika, ditinjau dari aliran besar dalam psikologi seperti ada tidaknya hubungan antara psikologi behavioristik dan psikologi psikoanalisis.
2.       Dasar Epsitemologi, terkait dengan objek kajian psikologi, metode dan batas pengetahuan.
3.       DasarAksiologi, penerapan prinsip etika dalam praktek
4.       Dasar  Logika Ilmu, pembentukan kesimpulan yang sah.
B.      Ruang Lingkup Kajian Filsafat Ilmu Psikologi
1.       Metafisika: Eksistensi realitas yang berhubungan dengan keberadaan ilmu psikologi
2.       Epistemologis: Metode pencapaian pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu psikologi
3.       Etika: Moral yang berhubungan dengan aktivitas pencapaian ilmu dan penerapan ilmu psikologi dalam masyarakat.
4.       Estetika: keindahan yang berhubungan dengan ilmu psikologi
5.       Logika: pembentukan suatu kesimpulan ilmiah yang berhubungan dengan ilmu psikologi
Ruang Lingkup yang lain: ilmu psikologi mencakup pengertian, tujuan, masalah metode, penggolongan, pengembangan teori, hubungan, serta aliran.
C.      Penggolongan Filsafat Ilmu
-          Oleh : Arthur pap
-          Terbagi menjadi:
1.       Filsafat Ilmu Umum, menekankan konsep filosofis dan ciri-ciri umum metode ilmiah. Objeknya: semua ilmu
2.       Filsafat Ilmu khusus, menekankan konsep filosofis pada ilmu tertentu dan ciri-ciri metode ilmiah yang digunakan ilmu itu. Contoh: filsafat ilmu biologi, filsafat ilmu psikologi, dll.
D.      Aliran-aliran utama dalam Filsafat Ilmu
1.       Empirisme
-          Pengalaman menciptakan pengetahuan manusia
-          Pengalaman yang bersifat sensorik (berdasarkan fungsi alat panca indra) dan indrawi.
Contoh: melakukan observasi dengan bantuan indra manusia bahwa air mendidih dalam suhu 1000
-          Varian dalam Empirisme:
a.       Empirisme naif
b.      Empirisme Kontemporer
c.       Empirisme ekstrim
2.       Rasionalisme
-          Pengetahuan manusia berasal dari AKAL
-          Contoh: ilmu yang mutlak seperti matematika, kebenarannya sudah pasti dan tidak ada kondisi apapun yang dapat membuatnya menjadi salah.

Minggu, 25 September 2011

Resensi

Judul         : Living Islam: Meluruskan Persepsi, memajukan Peradaban Islam (Herry Nurdi)
Penulis      : Herry Nurdi
Terbit        : Agustus 2011
Harga        : Rp. 48.000, 00.
Penerbit     : Lingkar Pena Publishing House 



“Di dunia ini, dari banyaknya jumlah manusia, hanya sedikit dari mereka yang sadar. Ddari sedikit yang sadar itu, hanya sedikit yang ber-Islam. Dari mereka yang ber-Islam, jauh lebih sedikit yang berdakwah. Dari mereka yang berdakwah, jauh lebih sedikit lagi yang berjuang. Dari sedikit yang berjuang, jauh lebih sedikit yang bersabar. Dan dari sedikit yang bersabar itu, hanya sedikit saja mereka yang sampai akhir perjalanan." (Hasan Al-Banna)

***

Diam tak selalu emas. Diam juga bisa berubah menjadi dosa. Karena dengan diamnya, sesuatu menjadi hancur, rusak, luluh-lantak. Diam yang selama ini sering disandingkan dengan sikap netral, bijak, mengelak dari konflik, damai, dan lainnya, ternyata mampu menjerumuskan seseorang ke jurang kebinasaan.

Living Islam adalah sebuah usaha untuk menolak diam. Lahir dari perenungan betapa menjadi manusia saja tidaklah cukup. Seorang muslim haruslah selalu bersuara, bergerak, dan bertindak.

Berisi kumpulan tulisan yang sederhana tapi dalam, menggugah, sekaligus bergelora. Bertutur tentang relasi antara manusia dengan dirinya, manusia dengan sesamanya, manusia dengan kekuasaan, dan manusia dengan Tuhan.

Penulis tidak hanya mampu membuat pembaca berkaca atas kelemahan diri, tapi juga mampu membuat pembaca optimis untuk memperbaiki diri. dan umat manusia

Van Persie Masuki Jajaran Elit di Arsenal


London - Robin Van Persie telah membuat pencapaian istimewa di Arsenal. Dua golnya ke gawang Bolton Wanderers, Sabtu (24/9) sukses membawa si kapten ke jajaran pemain elit The Gunners.

Dalam laga yang dilangsungkan di Emirates itu, Van Persie membuka skor semenit usai kickoff babak kedua dan menggandakan keunggulan timnya di menit 71 setelah menyambar umpan silam Theo Walcott. Alex Song lantas mencetak gol ketiga untuk mengakhiri permainan dengan skor 3-0.

Dikutip dari situs resmi klub, sepasang gol tersebut menggenapkan torehan gol Van Persie menjadi 100 gol yang dibuatnya selama melakoni 238 pertandingan bersama "Gudang Peluru" atau sejak tahun 2004 silam.

Van Persie menjadi pemain ke-17 yang sukses mencetak setidaknya 100 gol buat Arsenal. Striker Belanda ini menyamai prestasi pendahulunya, Joe Baker yang memperkuat tim London Utara itu dari tahun 1962-1966.

Rekor gol terbanyak Arsenal sepanjang masa hingga kini masih dipegang oleh Thierry Henry dengan 226 gol. Pemain yang kini berkarier di MLS bersama New York Red Bulls itu berhasil mengukirnya dalam 370 kali penampilan.

Memang untuk mengalahkan rekor Henry akan butuh upaya keras dan waktu yang tidak sebentar. Namun melihat penampilan Van Persie yang semakin oke, tidak menutup kemungkinan bagi dia di waktu mendatang.

Atas pencapaian tersebut, Van Persie banjir pujian dari Arsene Wenger dan sejumlah rekannya. "(Dia pantas) diberi selamat atas pencapaian fantastis. Dia telah mencetak 26 gol dalam 31 laga terakhirnya dan itu menunjukkan betapa luar biasanya dia," puji sang manajer.

"Kemenangan hebat hari ini selamat untuk si kapten @Persie_Official untuk #100gol basa-basi dari 25 assistku #DEEEEEENCH," tulis Emmanuel Frimpong dalam Twitter.

Ucapan selamat lain datang dari Oguzhan Ozyakub, pemain muda yang baru saja menjalani debutnya bersama Arsenal saat dimainkan sebagai pemain pengganti di laga Piala Liga Inggris lalu.

Well, selamat buat Van Persie.

By: detik.com

Jadwal Lengkap Liga Inggris Matchday 6, 24-27 September 2011 (+siaran langsung)

Berikut jadwal lengkap pertandingan liga Inggris matchday 6. Termasuk jam kick off serta siaran langsung dan tunda. Jadwal akan terus di update bila ada perubahan.
Jadwal tercantum dalam W.I.B ( Waktu Indonesia Barat ).
*Jadwal sewaktu-waktu bisa saja berubah.

Sabtu, 24 September 2011 :
  • 18.45   Manchester City  vs  Everton (Live 18.15, Global TV)
  • 21.00  Arsenal  vs  Bolton Wanderers (Tunda 25/09, 23.30, Gloobal TV)
  • 21.00  Chelsea  vs  Swansea City (Live 20.30, MNC TV)
  • 21.00  Liverpool  vs  Wolverhampton Wanderers (Live 20.15, Global TV)
  • 21.00  Newcastle United  vs  Blackburn Rovers
  • 21.00  West Bromwich Albion  vs  Fulham
  • 21.00  Wigan Athletic  vs  Tottenham Hotspur (Tunda 25/09, 22.30, MNC TV)
  • 23.30  Stoke City  vs  Manchester United (Live 23.00, MNC TV)
Minggu, 25 September 2011 :
  • 22.00  Queens Park Rangers  vs  Aston Villa (Tunda 26/09, 01.00, MNC TV)
Selasa, 27 September 2011 :
  • 02.00  Norwich City  vs  Sunderland (Live 01.30, MNC TV)
Jadwal akan secepatnya di perbaharui bilamana ada perubahan.

Sabtu, 17 September 2011

kalah atau MENANG

kalah?
bukan sesuatu yang membanggakan tapi ada hasil kerja keras untuk berusaha menang.
Menang?
hasil dari kerja keras dan doa, membanggakan, dan pasti membuat puas.

hidup tidak jauh dari keduanya, ada kompetisi pasti ada menang dan kalah. tapi keduanya bisa akur, tak pernah ada protes saat kecurangan tidak muncul.
meraih prestasi, pertandingan, mencari pekerjaan, bahkan dr awal manusia dibentuk, dimulai dengan keadaan menangnya sel sperma.
ternyata, pasti ada maksud dibentuk kalah atau menang, ada sesuatu yg tersembunyi yg semestinya terpikirkan oleh subjek. bagaimana dengan sifat kalah? dia selalu diabaikan, tapi setelahnya, ada motivasi pendukung yg bisa mengubahnya menjadi PEMENANG!!
menyakitkan, tapi puas dengan usaha, meresahkan, tapi mampu berpikir ke depan.


Bagaimana dengan menang?
selalu merasa puas, tapi mungkin telah ada usaha sebelumnya, telah ada kalah yang menjadikan subjek menang.

menang tidak selalu menggembirakan, mungkin kecurangan menemaninya. andaikan disuruh memilih, pasti banyak orang memilih menang, bagaimn dngn kalah?
dia bukan tdk terpilih, pasti slh satu diantaranya hrs menikmati kekalahan, tapi itulah persaingan, harus ada sportivitas. harus ada kerelaan yg mendalam..

kalah dan menang harus disyukuri dan menerimany dengan lapang dada...

Selasa, 13 September 2011

My Love Candy

My Love Candy
Oleh. Hanifah Tsabati

          “Marsha, cepetan!!!” gadis 17 tahun itu menggeliat di atas ranjang karena suara berisik barusan. Ia melihat ke arah jendela, matahari sudah menyambutnya pagi ini. Tangannya menghalang sinar yang langsung mengenai wajahnya, silau, lalu mata indahnya melirik jam weker, jarum pendek sudah berdiam di antara angka delapan dan tujuh. Itu artinya?? “Kenapa nggak ada yang bangunin Marsha?” ia bergegas menuruni tangga dan mengambil handuk.
            Marsha melangkah cepat setengah berlari menuju kamar, sudah tidak sempat lagi ia menengok wajah manisnya di depan cermin, sudah tergesa-gesa, dan tentu sudah malas melihat jam lagi. Marsha duduk cemberut di meja makan, mengambil roti bakar dan mulai mengolesnya dengan selai. ‘Lapar
            “Tidak perlu tergesa-gesa kan?” ia menoleh, kak Leifo mengangkat jas sekolahnya. Bahkan Marsha lupa ia belum memakai jas. “Mama papa sudah berangkat, kak?” Marsha berbasa-basi sambil terus mengunyah roti. Lezat..
            “Mungkin, aku belum melihat garasi” jawab Leifo.  Suara sepatunya membuat telinga Marsha berdenging. Setelah roti itu habis, Marsha bangkit meninggalkan meja makan, menggandeng manja pada Leifo. “Kita berangkat” Marsha tersenyum riang. “Let’s go!”
©©©

            “Seharusnya kamu bangunin aku tadi, itu semua kan gara-gara kamu” Marsha setengah berteriak di dalam mobil Leifo. Marsha melirik keluar jendela, sambil mendengar dia mengatakan sesuatu. “Oke aku maafin, sampai ketemu di sekolah, love you” Marsha menutup telepon. “gimana kabar pacarmu itu? Dia sudah jarang menghubungiku” Leifo bertanya pada Marsha sambil terus menancap gas dengan kecepatan anginnya.
            “Dia baik, dan tentu saja, dia mencintaiku, itu yang terpenting!” Marsha sok memberitahu Leifo, kakak laki-laki satu-satunya. Dengan senyum ceria Marsha, Leifo tau Marsha dan pacarnya baik-baik saja. Setelah dua puluh menit Marsha menempuh perjalanan, Marsha harus berganti tempat dari mobil Leifo ke sekolah pilihannya, Cooking School. Marsha turun dari mobil, dan berjalan anggun seperti biasa lalu mengambil buku pelajaran dalam rak. Dia menemukan secarik kertas biru muda dalam loker lalu membacanya.
            “Apaan, Sha?”
            “Nggak tau neeeh?” Marsha masih membaca bingung.
            “Siapa yang nulis?” Rinda melongokkan kepalanya, ngintip.
            Enggak tau!”
            “Dooor! Lagi ngapain nih? Kelas udah mau mulai tuh”
            “Ngagetin aja sih!” Rinda mengurut dadanya. “emank ada apa sih kalian berdua? Kok kayaknya serius banget?” Awan mulai penasaran.
            “Marsha dapet tulisan aneh di lokernya” Rinda memberitau. “Emm, biar aku tebak, pastiValentino kan? ngaku deh” Awan sok serius. Marsha langsung menoleh pada Awan, sepertinya Marsha bener-bener penasaran. “kayaknya bukan Val deh WanBaru dua puluh menit yang lalu dia menelpon Aneh!” Marsha memasukkan kertas itu ke dalam tas ranselnya.
            “Ehem, ingin mendapat kue busuk dalam rapor?” guru cake education berdiri di samping Marsha dan dua sahabatnya. Marsha dan kawannya tersenyum takut.
            “Kita mulai pelajaran hari ini, silahkan kalian buka bab baru, mengenai” guru Marsha terkenal galak itu berhenti berbicara karena melihat Val berdiri di pintu. Rinda berbisik di telinga Marsha, “Kenapa Val terlambat?” Marsha mengangkat bahu, bingung.
            “Buka halaman 67, ada murid yang sedang cari perhatian di sini” guru super judes itu menutup buku dan keluar kelas, lalu berjalan bersama Val.
©©©

            “Val, kamu kenapa? Aku sms nggak dibales, aku telpon malah dimatiin?” tegur Marsha saat Val berniat mengambil selai chocolate untuk cake buatannya.
            Val menjawab kalem, “oh, itu. Sorryaku sibuk.”
            “Sibuk? Kenapa nggak bilang? Aku nunggu Val” Marsha masih cemberut melihat respon Val. Sekilas dilihatnya Val yang cekatan membubuhi kismis di atas cake yang sudah indah dengan chocolate menggiur menghias cake.
            “Aku masih pacar kamu, Val kalo ada yang ingin kamu bicarain, aku bisa denger buat kamu tapi jangan gini donk!” Marsha masih merayu.
             “Mungkin ini yang terbaik buat kita Sha, sementara waktu ini aku pengen fokus di karya aku” Val menatap Marsha dengan sayang. Marsha tau ada sesuatu di balik itu semua, soal Valentino. Marsha hanya mengangguk mengerti. Val kembali sibuk.
            Marsha suka dengan cooking, ia suka mecoba resep-resep baru yang membuat teman-temannya kagum padanya. Sudah dua tahun ia sekolah di Cooking School, awalnya, orang tua Marsha tidak setuju, ada alasan klasik yang mengganggu orang tuanya, mama Marsha bilang perempuan memang sudah pandai memasak, sudah kodrat, tidak perlu ada latihan khusus untuk itu. Marsha bersi keras menggapai cita-cita itu. Dan ketika ia sudah berhasil masuk di sekolah itu, ia bertemu Valentino, laki-laki tampan berperawakan tinggi, pendiam, very introvert,  serta cool itu, sudah cukup membuat dirinya kagum pada Val.
            Val pandai memasak. Marsha sendiri sering memergokinya menulis resep baru di bukunya. Val belum tau perasaan Marsha yang lama kelamaan memberi perhatian pada Val. Sampai suatu hari, di hari valentine, Val memberikan chocolate crispy pada Marsha, terbungkus rapi di dalam kotak bersampul merah muda, di dapur besar sekolah ketika semua kawannya sibuk membuka Private Chocolate Shop Cooking School. Agenda sekolah yang rutin dilaksanakan di hari valentine.
            Val tidak melihat wajah Marsha yang tersenyum cerah, mendapat coklat special dari laki-laki yang disukainya. Seketika itu Marsha memeluknya, mungkin ia terlalu senang, kelewat senang malah. Val hanya tersenyum membalas pelukan Marsha. Sejak itu, mereka berdua resmi berpacaran.  Marsha tidak terlalu spesial buat Val, jika Val mau, ia bisa mendapat yang lebih baik dari Marsha, tetapi Val sudah menaruh hati terlebih dahulu kepada Marsha, gadis ceria pengagum bluberry.
©©©
Sepasang burung Kenari terbang rendah
Cericitnya seakan menyaingi kokok ayam pagi hari
Burung kenari sepasang, berwarna cerah
Indah bagai bianglala
Frappucino dan strawberry salad
Akan menemanimu di sini

            Marsha memegang jidatnya, bingung. Siapa yang mengiriminya kartu ini di pagi hari? Tidak ada inisial nama sama sekali, hanya kata-kata itu. Di meja makan sudah ada Frappucino dan strawberry salad, persis dengan yang ada di kartu itu.
            “Kak? Kenapa buru-buru? Bukannya hari ini libur kuliah?” Marsha mengalihkan pemikirannya.
            “Urus saja siapa yang kirim card itu jangan buat Val cemburu” Leifo berlalu pergi meninggalkan Marsha yang kebingungan. Marsha bergegas menuju telepon, menelpon Awan dan juga Rinda. Beberapa menit setelah itu, Marsha bergegas mandi, ia lupa dengan Frappucinonya.
            Ting tong “Masuk deh Rin” Marsha keluar rumah. “ada perlu apa nih ngundang aku di hari libur kayak gini?” Rinda bertanya.
            “Kita makan Frappucino ama salad ini bareng-bareng, oke?” Marsha meletakkan makanan itu di depan Rinda lalu duduk. “Darimana nih? Ada yang special?Val udah nggak jutek lagi ke kamu?”
            “Ini isi kartunya, aku sendiri nggak tau itu dari siapa, tapi salad ini kelewat banyak aku nggak terlalu suka strawberry, kamu tau sendiri kan Rin?” keluh Marsha pada Rinda.
            “Aku bingung sama Marsha yang sekarang, Val kelihat ngejauh dari kamu, terus tiba-tiba ada kartu di loker, meja makan, bentar lagi apa Sha?” Rinda berceloteh. Lagi-lagi Marsha hanya menunduk.
            “Sha sha, eh, tau nggak, kemaren Grey buat resep baru, dia tunjukin itu ke aku, kayaknya dia suka benget sama permen, atau sejenisnya lah” Rinda mulai bercerita, “dan itu enak banget, siip daripada crispy buatan Val dua tahun lalu” sambung Rinda sambil mengernyit.
            “terus
            “Kamu kan tau, kalo Grey pernah bilang ke aku dia suka sama gadis penggemar Blueberry, aku nggak tau gadis itu siapa, yang jelas dia ada di Cooking School, dan itu bukan aku” kata Rinda muram.
            Marsha langsung tersenyum.Apa itu aku ya? Atau gadis laen yang suka blueberry?’ Marsah membayangkan itu, Grey cowok yang pendiam, bisa dibilang saingan Val di perkumpulan cowok ganteng di sekolah, tetapi sayang, Grey tidak seaktif Val yang selalu dipuji guru soal memasak. Marsha pernah kagum padanya, hanya beberapa bulan sebelum ia menaruh hati pada Val.
            “Kok bengong sih Sha?” Rinda mengagetkan lamunannya. “terpikat sama cerita aku ya? Atau jangan-jangan kamu penasaran sama gadis Blueberry itu?” Rinda mulai menggoda Marsha.
            “Apaan sih Rin nggak penting banget” Marsha tersipu. Tidak tau apa yang dipikirkannya.
            dek Marsha, ada telepon dari teman” pembantu Marsha lari terbirit memberikan telepon itu pada Marsha, dengan cepatnya, Marsha menerima.
            “Halo?”
            “Ini aku Sha, gimana kabar kamu?” kata laki-laki itu di seberang.
            “Val??? Aku baik, kamu sendiri?” jawab Marsha bersemangat. ‘Sungguh, aku rindu suara ini’ batin Marsha dalam hati.
            “Aku baik, aku boleh minta tolong sesuatu?” suaranya terdengar jelas, tetapi agak lemah. ‘Syukurlah dia baik’ Marsha merasa lega.
            “Tentu, Val ada apa?” Marsha masih menggenggam erat telepon. Rinda masih melihat sahabatnya yang sedang bergembira itu.
            “Gantikan aku di acara lomba cooking lima hari lagi, sekolah butuh kamu Sha…, aku juga” suaranya terdengar memohon.
            “Kenapa tiba-tiba??” Marsha mengerutkan kening.
            “Tidak bisa dijelaskan, Sayang, kamu mau kan? lakukan buat aku”
            “Aku belum mampu”
            “Kalo kamu cinta sama aku, kamu bisa lakuin itu Val masih meyakinkan.
            “Baik, aku lakukan itu, karena cinta..
“Val” Marsha memanggilnya perlahan.
            “Ya?”
            “Ada yang kamu sembunyiin dari aku?” Marsha merasakan kekhawatirannya.
            “Tidak ada apa-apa aku tutup telponnya, love you”
            “Love you too..” Marsha menutup telponnya. Ia masih belum mengerti.
            Ia berjalan gontai menemui dan duduk di samping Rinda. Pikirannya masih berkelut dengan pembicaraannya dengan Val. Marsha mencoba melupakan dan membuang semua firasat buruknya. Dan tentu, ia harus melaksanakan tugas berat dari kekasihnya itu. “Ehm, ada yang baru ditelpon nih” Rinda tersenyum menyindir. “Ceritakan padaku Sha” lanjut Rinda.
            Marsha membuka mulut. “Aku akan mengikuti lomba itu, cooking Competition with Love”
            “Hah?? Gimana bisa? Keputusan guru kita buat nunjuk Valentino udah bulat Sha, jangan bilang kalo Valentino suruh kamu buat gantiin dia?” Rinda ngotot meminta penjelasan dari Marsha.
            “Aku nggak tau alasan Val minta itu ke aku, tapi aku nggak bisa bilang nggak, aku sayang sama Val, Rin” Marsha jujur pada Rinda.
            Rinda mulai mengerti apa yang dirasakan sahabatnya. “Terserah deh Sha, aku Cuma bisa bantu kamu di lomba itu, dan sekarang kesempatan kamu buat jadi koki sesungguhnya and jadi partner seorang Grey!”
            “Grey??”
©©©

            Sudah dua hari tanpa Val di sisi Marsha, ia sudah tidak menerima kabar sejak Val telepon Marsha. Tidak masalah buat Marsha, yang penting ia bisa mendoakan kekasihnya itu dan memasak seperti apa yang dijanjikannya. Marsha juga masih heran, Val tidak datang ke sekolah dua hari ini. Mungkin dia benar-benar sibuk, yang jelas ia tidak mau mengecewakan Val. Sudah dua hari terlewat, Grey dan Marsha baru bisa berkumpul di dapur sekolah bersamaan. 
            “Sudah siap nona?” suara Grey mengagetkan Marsha. Marsha masih ragu, lalu ia menjawab mantab, “Tentu!! Apa yang harus kita lakukan terlebih dahulu?” Grey mengernyit, berpikir. “Kamu ingin kita melakukan apa?” lalu ia tersenyum. Sepertinya Grey berselera humor, tapi Marsha tidak terlalu suka itu.
            “Maaf, pikirkan ide apa yang akan kita buat saat lomba nanti, karena itu adalah hak yang sudah sekolah berikan ke kita, sekolah percaya kita seratus persen” Grey menyentuh hidung Marsha. Sungguh, anak ini membuat jengkel Marsha.
            Sejak hari itu, Marsha dan Grey selalu sibuk, berlatih menemukan resep baru dan menarik, sesuai dengan tema Love yang dipilih sekolah. Ada tiga resep yang akan mereka sajikan, minuman cinta, makanan level berat, dan juga pencuci mulut. Mereka berdua sering cekcok karena berbeda pendapat, tetapi setelah itu, ada saja yang mereka temukan berdua.
            “”Kamu tuh yang nggak pernah bisa beres kalo kerjain sesuatu, kebersihan itu juga dinilai Grey, apalagi keindahannya..” Marsha mulai naik darah ketika tau Grey tidak mengerjakan sesuai aturan memasak.
            “Kita istirahat dulu yuuk..” Grey mengajak Marsha keluar dapur. Sesat mereka berdua terlihat dekat, dan di saat itu juga, Marsha semakin ingat dengan Val. Sudah terlalu rindu.
            “Sudah siap buat besok?” Grey bertanya pada Marsha.
            “Aku siap”
©©©

            HP Marsha bergetar, ternyata SMS dari mama Val? Marsha segera membacanya.
            “Sha, Val di rawat di rumah sakit seminggu lalu, Val melarang mama bwt bilang ini ke Marsha, kalo bisa, sempatkan diri kamu buat datang”
            Marsha lemas, ini yang dirahasiakan oleh Val, Marsha egois, dia selalu bersikap tidak peduli padanya. Marsha berlari, menemui Grey. “Grey, Val ada di rumah sakit, aku harus ke sana, ijinkan aku, please” Marsha meminta. “lomba akan dimulai lima belas menit lagi, Sha” Grey kebingungan.
            “Tapi
            “Sha, kamu sendiri kan yang bilang, kamu akan memasak buat Val, lakukan itu sekarang”
            “Val sakit seminggu lalu, dan aku sebagai kekasihnya tidak menjenguk? Menemaninya? Aku egois Grey!!” Marsha meluapkan semuanya. Di luar dapur sekolah sudah ramai oleh penonton dan juga juri, kini Marsha bingung dengan batinnya.
            “Aku tau Sha, tapi Val lebih senang kalo kamu ikut kompetisi ini”
            “Grey, jangan sok nasehati aku, kamu nggak tau perasaan aku sekarang” Marsha mencoba menjelaskan perlahan dan buru-buru mengemas barangnya. “Kalian berdua sama-sama egois, keras kepala, aku tau perasaan kamu, juga Valentino”  
             “Berikan permen special itu untuk Valentino, setelah kompetisi ini selesai, jangan hancurkan kreatifitas kamu sekarang, please...” lanjut Grey sambil memegang tangan Marsha. “Kamu nggak ada hak bilang gitu ini urusan perasaan aku” Marsha melepas genggaman tangan Grey.
            “Ada, karena aku juga sayang sama kamu Sha, sama dengan Valentino, ini buat kepentingan kita semua, aku akan berpikiran sama dengan Valentino kalo aku ada di posisi dia” hanya kebisuan yang ada. Marsha sama sekali tidak menjawab, dia masih linglung sesaat.
            Ada perasaan tulus di mata Grey, tapi tak cepat disimpulkan oleh Marsha. “Baik, aku di sini” kata Marsha cepat.
©©©

            “Grey, buruan ya aku mau tunjukin kemenangan kita buat Val” Marsha sedikit memohon pada Grey yang sedang sibuk menyetir mobil matic- nya. “Sha aku minta maaf buat kata-kata yang lancang aku ucapin sebelum kompetisi” kata Grey sambil terus menyetir. Laki-laki itu sesekali menatap Marsha, damai.
            “Hidup itu pilihan Grey, seperti candies, ia akan datang memberimu pilihan untuk menyukainya atau tidak, dan aku baru menyadari itu setelah kamu memberiku kesempatan untuk membuat candies itu menjadi sebuah pilihan untuk tuannya, apakah aku akan menggunakan blueberry kesuakaanku, orange kesukaanmu, atau chocolate milik Val. Ternyata tidak semudah itu, memilih sebuah pilihan. Dan saat itu, aku memutuskan untuk mencampur semua pilihan itu dalam candies ku, dalam hidupku. jadi aku yakin kamu sudah ada dalam candies ku, sebagai sahabat sejati” Marsha tersenyum menatap Grey dan ia semakin yakin jika memasak adalah dunianya dengan Val.
            “Kita sudah sampai, aku ingin cepat-cepat memberikan candiesku untuk Val, kamu ingin menemani Grey?” Marsha memberi tawaran baik untuk Grey, tetapi Grey menggeleng, lalu tersenyum dan pergi meninggalkan Marsha yang sudah tidak sabar lagi.
©©©

            Sore yang merambat murung menambah kesunyian Marsha yang duduk di samping Val. Sungguh, bila Marsha kenang kembali perjalanan hidupnya selama ini, Marsha merasa ada sesuatu yang hilang beberapa hari ini, mungkin sosok Valentino yang amat dicintainya, atau mungkin saja ia kehilangan sosok dirinya yang dulu tidak pernah egois dan menentang pendapat sahabat-sahabatnya itu.
            Lalu Marsha teringat perbincangannya dengan Grey di siang hari di taman sekolah setelah kompetisi itu.
            “Aku dan Val adalah sahabat karib, kami seperti gula batu dan gula pasir, saling melengkapi, kemarin, dia memintaku untuk membuat candy special dengan nama blue-orange chocolate candy di kompetisi itu, kamu tau Sha? Val bilang dia tidak membenci candy, dia suka milk, strawberry, dan juga Frappucino. Dia bilang semua makanan manis itu melekat di hatinya, sama seperti dirimu yang begitu manis yang sudah singgah di hatinya. Dia tidak ingin kesukaannya hilang dari hatinya, dia tersenyum senang ketika menemukan ide membuat candy itu. Ia ingin membuat manis hubungan kalian yang sempat renggang karena Val sakit. Dia sengaja memintamu untuk menggantikan dia, dan itu merupakan scenario Sha bukan tiba-tiba, dia nggak ingin membuat masam wajah kamu dengan keadaannya. Mungkin penyakitnya serius, tapi yang jelas, Valentino rindu dengan candy itu, berikan itu padanya sebagai tanda cintamu buat dia”
            ‘Aku nggak boleh nangis, Val, aku bahagia sekarang, aku bisa buat candy itu buat kamu, aku harap itu bisa buat kamu senyum lagi, biar kita bisa sama-sama habisin waktu di dapur cuma buat candy
            Marsha kaget melihat Leifo di sampingnya, “Kakak?”
            “Kita pulang sekarang Sha mama nyariin kamu” Leifo memegang pundak adik kesayangannya itu.
            “Kak, Valentino kan yang kirim Frappucino itu buat Marsha? Kenapa kakak nggak bilang?” mata Marsha masih terus memandang Valentino yang lemas di atas ranjang rumah sakit.
            “Valentino akan selalu nunggu candy dari kamu, dia setia…, kita pulang sekarang” Leifo memaksa Marsha untuk pulang, Marsha mengangguk setuju. “Val, aku pulang dulu, lekas sembuh ya Love you” Marsha meletakkan candy itu di meja Val, lalu ia bergegas keluar.
©©©
            Epilog.
            Dear my love candy, I love blueberry. Forever in my heart.
“Valentino”